Posted by Franky Kurniawan Written on 19 February 2021
Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (19/2), bursa saham Asia dibuka mixed cenderung melemah, berusaha keluar dari tren penurunan indeks acuan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street merespon rilis kinerja keuangan sejumlah emiten besar yang diwarnai profit taking . Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang menguat tipis 0,06%.
Mengawali perdagangan saham hari ini, bursa saham Australia dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200 sebesar 0,65% jelang rilis data penjualan ritel Januari, siang ini. Indeks berlanjut turun 0,58% (-40,20 poin) ke level 6.845,70 pada pukul 8:10 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,20% dan berlanjut bertambah 0,10% di posisi 3.098,60.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang turun 0,48% (-144,81 poin) menjadi 30.091,28, setelah dibuka turun 0,48%, dan Topix menyusut 0,36%. rilis data indeks harga konsumen inti periode Januari menunjukkan penurunan 0,6% (yoy).
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,37% (-111.81 poin) ke posisi 30.483,46 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga turun 0,37% menjadi 3.661,78.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren pelemahan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah gagal melanjutkan tren kenaikan pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup turun 0,44% ke posisi 6.200. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melon pelemahan rot 0,55% ke level USD23,47.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih akan berada dalam tekanan penurunan dan berisiko tertahan di teritori negatif. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi lanjutan dengan kecenderungan bearish.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, terkoreksinya indeks di bursa Wall Street dan turunnya mayoritas harga komoditas selain nikel diprediksi akan menjadi sentimen negatif. Sementara itu naiknya harga nikel dan beberapa kebijakan baru dari Bank Indonesia selain pemangkasan suku bunga, diantaranya kebijakan uang muka nol persen untuk kredit kendaraan bermotor dan kredit properti bagi bank dengan NPL di bawah 5% berpeluang menjadi sentimen positif lanjutan.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support di level 6,150 dan resistance di level 6,250.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
WSBP (Buy on Weakness). Support: Rp262, Resist: Rp272, LSIP (Buy on Weakness). Support: Rp1,290, Resist: Rp1,335.
XPID (Sell). Support: Rp500, Resist: Rp512.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup di zona merah, terbebani data klaim pengangguran yang lebih buruk dari ekspektasi, serta proyeksi yang lemah dari Walmart. Rilis data klaim pengangguran terbaru mengisyaratkan kemunduran dalam pemulihan pasar tenaga kerja. Pengajuan pertama kali tunjangan pengangguran mencapai 861.000 pada pekan lalu, tertinggi dalam sebulan dan di atas perkiraan 773.000.
Lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini ditambah dengan meningkatnya ekspektasi inflasi membuat beberapa investor khawatir tentang kemunduran saham dalam jangka pendek.
Perusahaan teknologi dinilai sangat rentan terhadap tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan tekanan inflasi.Saham Apple merosot 0,9%, anjlok 4,2% sepanjang pekan ini karena investor melakukan profit taking. Tesla terperosok 1,4%, mengakibatkan kerugian mingguan menjadi 3,5%. Facebook tergelincir 1,5% setelah memblokir semua konten berita di Australia. Saham Walmart rontok 6,5% setelah melaporkan kinerja keuangan kuartal IV yang di bawah ekspektasi.
Airbus merosot 2,8% karena membukukan kerugian operasional setahun penuh dengan penurunan tajam laba usaha inti. Produsen aki mobil Jerman, Varta, terpangkas 13,2% setelah merilis laporan keuangannya . Saham, perusahaan banking software asal Swiss, Temenos, melambung 19,3% setelah mengumumkan target optimistis untuk 2025. Saham Acciona, Spanyol melesat 11,4% setelah perusahaan energi dan engineering itu mempertimbangkan spin-off divisi energi terbarukannya.
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah, mengakhiri kenaikan dua hari berturut-turut. Harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat dari krisis kesehatan global diredam oleh data pasar tenaga kerja yang mengecewakan, menempatkan pelaku pasar dalam suasana risk-off. Klaim pengangguran mingguan AS naik tak terduga mengurangi antusiasme data optimistis pekan ini, setelahrilis risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve menunjukkan tekadnya untuk terus mendukung pemulihan ekonomi.
Euro, poundsterling dan yen menguat terhadap dolar AS, menempatkan pound sebagai mata uang G10 dengan kinerja terbaikterhadap dolar tahun ini. Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran kurs greenback terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju turun 0,33% menjadi 90,601.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.2095 | 0.0003 | +0.02% | 6:28 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3975 | 0.00 | 0.00% | 6:28 PM |
Yen (USD-JPY) | 105.66 | -0.03 | -0.03% | 6:28 PM |
Yuan (USD-CNY) | 6.4878 | 0.0296 | +0.46% | 10:29 AM |
Rupiah (USD-IDR) | 14,025.00 | 5.00 | +0.04% | 2:59 AM |
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak melemah, meski persediaan minyak mentah AS turun tajam. Pelaku pasar mengambil untung setelah beberapa hari aksi beli didorong cuaca dingin ekstrim di Texas, negara bagian penghasil energi terbesar di AS. Brent telah menguat selama empat sesi berturut-turut sebelum Kamis, sementara WTI naik selama tiga sesi. Kondisi cuaca menyebabkan penutup ansekitar seperlima dari kapasitas penyulingan nasional, serta menghentikan produksi minyak dan gas alam di seluruh negara bagian Texas.
Menurut data Badan Informasi Energi AS, persediaan minyak mentah AS turun 7,3 juta barel dalam sepekan hingga 12 Februari,lebih dua kali lipat ekspektasi penyusutan 2,4 juta barel. Ekspor minyak mentah naik menjadi 3,9 juta bph, tertinggi sejak Maret. Sementara itu, Reuters mengabarkan, sumber OPEC + kemungkinan akan mengurangi pembatasan pasokan setelah April mengingat harga mulai pulih kembali.
Analis berpendapat, data makro Amerika baru-baru ini, termasuk angka manufaktur dari New York Federal Reserve dan pembacaan ekonomi terpisah dari Philadelphia Fed, dinilai telah menunjukkan bahwa banyak hal mulai pulih dari kemerosotan virus korona. Di sisi teknikal, penurunan dalam pergerakan rata-rata 50 hari (MA50) emas di bawah MA200 dapat menyebabkan lebih banyak aksi jual. Harga logam berharga lainnya; platinum melonjak 1,1% menjadi USD1.266,71 per ounce, paladium turun 0,7% menjadi USD2.355,55, dan perak merosot 1,2% menjadi USD27,01.
#YukNabungETF
#IPOTKaryaAnakBangsa
#BanggaPakeIPOT
#IPOTPionner
You have unlocked new badge